Market Brief: Global Mixed, Penguatan Harga Minyak Berpotensi Angkat IHSG
Maret 9, 2017 Tinggalkan komentar
Ipotnews – Bursa saham Asia pagi ini (Kamis, 9/3) dibuka variatif, cenderung mendatar, dibayangi kejatuhan harga minyak global dan pelemahan indeks saham Wall Street dan Inggris. Menguatnya kembali harga minyak di bursa Asia ikut mendongkrak indeks saham.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,40%, tertekan oleh kejatuhan harga saham sektor energi hingga 1,61%, dan sektor industri dasar sebesar 1,87% pada sesi awal perdagangan. Tekanan penurunan indeks mereda menjadi minus 0,09% (-4,96 poin) di posisi 5.754,70 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang, bergerak melaju 0,40% (76,30 poin) ke level 19.330,33, setelah dibuka naik 0,34% ditopang oleh pelemahan yen terhadap dolar AS. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka turun tipis 0,02% dan berlanjut menguat 0,14% menjadi 2.098,38.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melorot 0,48% ke level 23.667,77 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China juga dibuka melemah 0,21% menjadi 3.233,70.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dihadapkan pada bayangan kejatuhan harga minyak dunia di bursa global yang menekan indeks saham global dan regional, setelah kemarin gagal bertahan di zona hijau, turun 0,16 persen. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG masih berpotensi menguat menunggu dorongan capital inflow. Secara teknikal, pergerakan indeks masih terkonsolidasi di level resisten, dengan sejumlah indikator yang cenderung netral/flat.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, melemahnya bursa saham Wall Street serta harga minyak mentah diperkirakan memberikan sentimen negatif indeks pada hari ini. Minimnya sentimen dalam negeri juga akan mempengaruhi laju indeks. IHSG diprediksi bergerak melemah dengan target support di level 5.375 sedangkan resist pada level 5.415.
Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain: PWON [PWON 580 20 (+3,6%)] (Spec Buy, TP: Rp595, Support: Rp565), JSMR [JSMR 4,580 70 (+1,6%)] (Spec Buy, TP: Rp4.650, Support: Rp4.510), SILO [SILO 13,000 100 (+0,8%)] (Spec Buy, TP: Rp13.100, Support: Rp12.900), ASII [ASII 8,400 -100 (-1,2%)] (SELL, Resist: Rp8.550, Support: Rp8.250).
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir cenderung melemah, terpengaruh kejatuhan harga minyak dan perbaikan data tenaga kerja sektor swasta yang mendukung kenaikan suku bunga The Fed. Harga saham sektor energi berguguran seiring anjloknay harga minyak hingga 5 persen lebih, rilis data Energi Information Energi melaporkan kenaikan persediaan minyak AS sebesar 8,2 juta barel akhir pekan lalu. Lapangan kerja sektor swasta AS pada Februari lalu naik 298.000, melebihi ekspektasi sebesar 190.000. Data produktifitas kuartal keempat menunjukkan kenaikan sebesar 1,3% , dan persediaan barang dagangan turun 0,2% melebihi ekspektasi.
Dow Jones Industrial Average melorot 0,33% (-69,03 poin) ke level 20.855,73.
S&P 500 turun 0,23% (-5,41 poin) menjadi 2.362,98.
Nasdaq Composite naik tipis 0,06% (3,62 poin) di posisi 5.837,55.
Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange turun 1,09% menjadi US$24,48.
Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir bervariasi, cenderung mendatar, dengan hanya menyisakan indeks FTSE 100 Inggris di zona merah. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,08%, diwarnai kejatuhan harga saham energi dan industri dasar. Saham Adidas melambung 9,42%, mendongkrak indeks DAX 30 Jerman. Rilis data ekonomi Jerman dan Inggris, serta rilis kinerja sejumlah emiten blue chips membantu mencegah penurunan indeks.Perkiraan pertumbuhan ekonomi Inggris 2017 direvisi menjadi 2% dari 1,4% pada November lalu. Produksi industri Jerman periode Januari naik 2,8% dibanding Desember.
FTSE-100 London, turun 0,06% (-4,38 poin) di posisi 7.334,61.
DAX-30 Frankfurt, naik tipis 0,01% (1,17 poin ) menjadi 11.967,31.
CAC 40 Paris naik 0,11% (5,48 poin) di level 4.960,48.
Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, pagi tadi berakhir menguat tajam didukung rilis data lapangan kerja swasta AS yang meningkat 298.000 sepanjang Januari-Februari, jauh di atas konsensus pasar. Para analis mengatakan data yang kuat tersebut juga mendukung spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini. Indeks Dolar AS, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju naik 0,30 persen menjadi 102,120.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.0541 | 0.00 | 0.00% | 5:54 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.2169 | 0.0001 | +0.01% | 5:54 PM |
Yen (USD-JPY) | 114.44 | 0.09 | +0.08% | 5:55 PM |
Yuan (USD-CNY) | 6.9131 | 0.0106 | +0.15% | 10:19 AM |
Rupiah (USD-IDR) | 13,350.00 | 0.50 | +0.00% | 3:59 AM |
Sumber : Bloomberg.com, 8/3/2017 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi terus bergerak menurun, terjungkal hingga lebih 5 persen, terbebani rilis data persediaan minyak AS yang melonjak dalam sembilan pekan berturut-turut. Badan Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah AS hingga akhir pekan lalu naik 8,2 juta barel menjadi 528,4 juta, melambung 7,7 persen dibanding tahun lalu, jauh melampaui ekspektasi pasar dan memicu kekhawatiran baru kelebihan pasokan minyak global. Penguatan indeks dolar semakin menekan harga minyak.
Harga minyak WTI untuk pengiriman April, turun US$2,86 (-5,4%) menjadi US$50,28 per barel.
Harga minyak Brent untuk penyerahan Mei, turun US$2,89 (-5,2%) menjadi US$53,03 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi kembali ditutup melemah, tertekan rilis data ketenagakerjaan AS yang menguat sehingga mendongkrak ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. Penguatan indeks dolar, ikut menekan harga emas. Investor menahan diri , menunggu rilis data kalim pengangguran dan data tenaga kerja non pertanian, jelang akhir pekan ini.
Harga emas untuk pengiriman April turun US$6,7 (-0,55%) menjadi S$1.209,40 per ounce.
Harga emas di pasar spot turun 0,63% menjadi US$1.2077,92 per ounce.
(AFP, CNBC, Reuters)